Jumat, 08 Februari 2013

. Keberagaman Suku Bangsa dan Bentuk - Bentuk Keragaman di Indonesia


Keragaman Suku Bangsa di Provinsi DKI Jakarta
Pada awalnya, Jakarta dihuni oleh orang - orang Sunda, Jawa, Bali, Melayu, Maluku, dan beberapa suku lain. Selain itu, ada juga orang - orang Cina, Portugis, Belanda, Arab, dan India. Suku yang dianggap sebagai penduduk asli Jakarta adalah suku Betawi. Suku Betawi merupakan hasil perpaduan antaretnis dan bangsa di masa lalu. Saat ini, suku bangsa yang ada lebih banyak lagi. Jakarta menjadi miniatur Indonesia. Hampir semua suku bangsa yang ada di Indonesia kita jumpai di Jakarta. Berdasarkan data Sensus Penduduk 2000, suku Jawa merupakan suku terbesar disusul suku Betawi, dan suku Sunda. Selain itu masih ada orang Aceh, Batak, Minang (Padang), Madura, Bali, Makasar, Flores, Ambon, dan lain - lain.
2. Keragaman Bahasa di Provinsi DKI Jakarta
Bahasa resmi yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia. Bahasa percakapan sehari - hari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi. Bahasa daerah juga digunakan oleh kelompok penduduk yang berasal dari daerah lain. Misalnya saja bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Minang, bahasa Batak, bahasa Madura, bahasa Bugis, dan bahasa Tionghoa.
3. Keragaman Agama dan Kepercayaan di Provinsi DKI Jakarta
Agama yang dipeluk penduduk Jakarta cukup beragam. Berikut ini jumlah penganut agama berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2000.
  • Penganut agama Islam (85,75 persen)
  • Kristen Protestan (6 persen),
  • Katolik (4,03 persen),
  • Budha (3,75 persen),
  • Hindu (0,13 persen).
Berbagai tempat peribadatan dijumpai di Jakarta. Antara lain masjid, gereja, pura, vihara, dan kelenteng. Di Jakarta juga ada satu sinagoga. Sinagoga adalah tempat ibadah penganut agama Yahudi. Sinagoga itu digunakan oleh pekerja - pekerja asing yang menganut agama Yahudi.

  • Tari Topeng, Ondel - Ondel, Sambrah, Cokek, Doger dan Ogel, Sembah Nyai, Sirih Kuning dan sebagainya.
  • Musik tanjidor, kroncong, gambus, rebana, dan gambang kromong.
  • Pertunjukan lenong, wayang sumedar, wayang senggol, da wayang dermuluk.
  • Lagu daerah Kicir - Kicir, Jali - Jali, Lenggang Kangkung, Burung Putih, Pulo Angsa Dua, Sirih Kuning, dan Cik Minah.
Selain itu, sering juga ditampilkan kesenian tradisional suku - suku lain. Misalnya, pertunjukan wayang kulit dan kuda lumping (Jawa), wayang golek (Sunda), dan barongsai (Tionghowa).
Bentuk - Bentuk Keragaman di Indonesia
Coba sekarang kamu perhatikan peta Indonesia berikut ini! Dapatkah kamu menghitung pulau - pulau yang ada di peta tersebut?

Sesungguhnya, banyak sekali pulau yang tidak tergambar dalam peta di atas. Negara kita terdiri dari ribuan pulau. Menurut catatan, di Indonesia terdapat 17.508 pulau. Sebanyak 11.808 pulau (67%) belum diketahui namanya. Jadi yang dikenal namanya baru 33% atau 5.700 pulau. Ada pulau yang besar dan ada juga yang kecil. Pulau - pulau itu membentang dari Sabang sampai Merauke. Karena itu, negara kita disebut negara kepulauan. Mengapa disebut negara kepulauan? Karena negara kita terdiri dari banyak pulau. Banyaknya jumlah pulau menjadi kekayaan bangsa Indonesia.
Akibat keadaan ini masyarakat Indonesia sangat beragam. Mari kita bahas bentuk - bentuk keragaman yang ada di tanah air kita.
1. Keragaman Suku Bangsa
Sekarang kita akan mengenal berbagai macam suku bangsa yang ada di lingkungan kita. Yang dimaksud dengan lingkungan kita di sini adalah tetangga - tetangga kita di rumah dan di sekolah. Kita mau belajar dari pengalaman Adi.  Adi adalah murid SD Nusa Bangsa. Ayah Adi bernama Pak Basuki. Ibunya bernama Ibu Dewi. Keluarga Adi tinggal di sebuah perumahan di Jakarta Selatan. Ayah dan ibu Adi berasal dari Yogyakarta. Jadi keluarga Adi adalah orang Jawa. Di perumahan itu, keluarga Adi tidak tinggal sendirian. Ada banyak keluarga lain tinggal di perumahan itu. Di sebelah kanan rumah Adi, tinggal keluarga Pak Simbolon. Di sebelah kiri rumah Adi, tinggal keluarga Pak Thomas Watimena. Di depan rumah Adi adalah rumah keluarga Pak Atep Sujana. Di sebelah rumah Pak Atep adalah rumah keluarga Pak Rojali. Di sebelah kiri rumah Pak Rojali adalah rumah Pak Nurdin Malarangeng. Di perumahan itu ada juga Pak Nyoman Ray Sukiartha, Pak Yoseph Ricardo Mandagi, Pak Liem Swie King, Pak Anton Belau, dan Pak Tengku Riyan. Ada juga tetangga Adi yang berasal dari India, namanya Pak Gandhi Kapoor. Mereka semua adalah tetangga - tetangga Adi. Dari nama-namanya, kita bisa menduga berasal dari suku apa tetangga - tetangga Adi. Pak Anton Simbolon berasal dari Sumatera Utara. Simbolon adalah salah satu nama marga suku Batak. Pak Samuel Watimena berasal dari Maluku. Pak Atep Sujana berasal dari Subang, Jawa Barat. Pak Rojali berasal dari Betawi. Pak Nurdin Malarangeng berasal dari Makasar, Sulawesi Selatan. Pak Nyoman Ray Sukiartha berasal dari Bali. Pak Yoseph Ricardo Mandagi berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Pak Liem Swie King berasal dari suku Tionghoa. Pak Anton Belau berasal dari Papua. Pak Tengku Riyan berasal dari Aceh. Meskipun dari berbagai suku bangsa, mereka hidup rukun sebagai tetangga. Mereka dapat bekerja sama dan saling membantu. Itulah pengalaman Adi tinggal bersama dengan tetangga - tetangga yang berasal dari berbagai macam suku bangsa.
Lingkungan tempat tinggal Adi mencerminkan keadaan bangsa kita. Bangsa kita terdiri dari bermacam - macam suku bangsa. Di Indonesia ini terdapat lebih dari 300 kelompok suku bangsa. Dalam satu pulau saja, ada berberapa suku bangsa. Dapatkah kamu menyebutkan suku - suku bangsa yang tinggal di Indonesia. Berikut ini contoh suku bangsa yang ada di Indonesia.
  1. Suku Bangsa Aceh
  2. Suku Bangsa Batak
  3. Suku Bangsa Minangkabau
  4. Suku Bangsa Melayu
  5. Suku Bangsa Kubu
  6. Suku Bangsa Betawi
  7. Suku Bangsa Sunda
  8. Suku Bangsa Banten
  9. Suku Bangsa Baduy
  10. Suku Bangsa Jawa
  11. Suku Bangsa Madura
  12. Suku Bangsa Tengger
  13. Suku Bangsa Bali
  14. Suku Bangsa Sasak
  15. Suku Bangsa Sumba
  16. Suku Bangsa Bima
  17. Suku Bangsa Manggarai
  18. Suku Bangsa Bajawa
  19. Suku Bangsa Ende
  20. Suku Bangsa Rote
  21. Suku Bangsa Dayak
  22. Suku Bangsa Banjar
  23. Suku Bangsa Minahasa
  24. Suku Bangsa Bugis
  25. Suku Bangsa Toraja
  26. Suku Bangsa Ambon
  27. Suku Bangsa Ternate
  28. Suku Bangsa Papua
Suku - suku bangsa yang disebutkan di atas baru sebagian kecil saja. Masih banyak suku bangsa lain yang belum disebut. Coba kamu tambahkan sendiri nama - nama suku bangsa yang belum disebut di sini!
2. Keragaman Budaya
Kita sudah mempelajari keragaman suku bangsa di Indonesia. Tiap suku bangsa memiliki adat istiadat dan budaya sendiri. Budaya dan adat istiadat daerah dapat kita jumpai dalam hidup sehari - hari. Maka terbentuklah bermacam - macam adat istiadat dan budaya sendiri. Mari kita bahas bentuk - bentuk keragaman budaya bangsa Indonesia dalam aspek - aspek berikut.

a. Bahasa Daerah
Setiap suku bangsa mempunyai bahasa daerah yang khas. Ada bahasa Jawa, bahasa Minangkabau, bahasa Sunda, bahasa Batak, bahasa Madura, dan sebagainya.
b. Adat Istiadatnya
Ada bermacam - macam adat istiadat. Contohnya upacara adat yang dipakai waktu orang menikah, waktu orang melahirkan, waktu orang meninggal, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kadang - kadang, upacara - upacara ini dipadukan dalam agama yang dianut masyarakat. Meskipun berbeda - beda, adat istiadat ini menunjukkan kekayaan budaya yang sangat indah yang dimiliki bangsa Indonesia. Bagaimana dengan adat istiadat di daerahmu? Coba ceritakan bagaimana upacara perkawinan atau kematian di daerahmu. Bagaimana masyarakat di daerahmu menyambut kelahiran bayi, menyelenggarakan upacara pemotongan rambut bayi, sunatan, dan sebagainya? Coba ceritakan semuanya ini kepada teman - temanmu.

c. Bentuk Rumah Adat
Bentuk rumah suku - suku bangsa yang ada di Indonesia juga bermacam - macam. Misalnya:
  • Rumah adat Sumatera Barat disebut Rumah Gadang.
  • Rumah adat Jawa Tengah dan Yogyakarta disebut Rumah Joglo.
  • Rumah adat Sulawesi Utara disebut Rumah Pewaris.
  • Rumah adat suku Toraja disebut Rumah Tongkanan.
  • Rumah Betang di Kalimantan Tengah.
  • Rumah Lobo di Sulawesi Tengah.

d. Kesenian Daerah

Ada bermacam-macam kesenian daerah, misalnya alat musik, tarian, lagu, dan seni pertunjukan. Berikut ini beberapa contoh alat musik daerah.
  • Alat musik Gamelan (Jawa).
  • Alat musik Kolintang (Minahasa).
  • Alat musik Calung dan Angklung (Jawa Barat).
  • Alat musik Sasando (Kupang).
  • Alat musik Gambang Kromong (Betawi).

e. Pakaian Adat
Selain fungsi utamanya sebagai penutup tubuh, pakaian juga menunjukkan budaya suatu daerah. Berbagai suku bangsa memiliki pakaian tradisionalnya sendiri.

f. Senjata Tradisional
Setiap daerah mempunyai senjata tradisionalnya sendiri - sendiri. Misalnya:
  • Badik, Golok, Trisula, Keris, dan Tombak sering dipakai orang Betawi
  • Rencong adalah senjata tradisional dari Aceh

  • Kujang adalah senjata tradisional dari Jawa Barat
  • Keris adalah senjata tradisional dari Jawa
g. Makanan Khas Daerah
  • Makanan khas orang Betawi antara lain Gado - gado, Ketoprak, Nasi Uduk, dan Kerak Telor.
  • Masyarakat Maluku memiliki makanan khas yang disebut Dabudabu Sesi.
  • Masyarakat Yogyakarta memiliki makanan khas yang disebut Gudeg.
  • Masyarakat Palembang memiliki makanan khas yang disebut Pempek.
  • Masyarakat Sumatera Barat memiliki makanan khas yang disebut Rendang.
h. Lagu - Lagu Daerah
Setiap daerah di nusantara ini memiliki berbagai lagu tradisional. Misalnya:
  • Gambang Suling dan Ilir - ilir dari Jawa Tengah.
  • Bubuy Bulan adalah lagu tradisional dari Jawa Barat.
  • Injit - injit Semut adalah lagu tradisional dari Jambi.
  • Sapu Tangan Bapuncu adalah lagu tradisional dari Kalimantan Selatan.
  • Soleram adalah lagu tradisional dari Riau.
  • Ampar - ampar Pisang dari Kalimantan Selatan.
  • Kalayar dan Tumpi Wayu dari Kalimantan Tengah.
  • Angin Mamiri dari Sulawesi Selatan.
  • Apuse dan Yamko Rambe Yamko dari Papua
  • Bungeng Jeumpa dari Nangroe Aceh Darussalam.
  • Burung Tentiana dan O Ulate dari Maluku.
  • Sinanggar Tulo dari Sumatera Utara.
  • Kicir-kicir dan Keroncong Kemayoran dari Jakarta.
3. Penyebab Keragaman Suku dan Budaya
Masyarakat kita adalah masyarakat yang majemuk. Disebut masyarakat majemuk karena masyarakat kita berasal dari berbagai macam suku, agama, ras, dan budaya. Di daerah kita, kita bisa menemukan beberapa suku bangsa yang ada di Indonesia. Apa yang menyebabkan masyarakat menjadi masyarakat yang beragam? Masyarakat menjadi beragam karena orang-orang dari berbagai daerah di Indonesia datang dan menetap di suatu tempat. Mereka membawa kebudayaan dan adat istiadat mereka ke tempat tinggal mereka yang baru. Hal-hal yang menyebabkan keragaman budaya di suatu daerah antara lain adalah:
1. Agama
Agama yang dianut warga masyarakat di antaranya adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Selain agama - agama ini, masih banyak lagi aliran kepercayaan.
2. Adat Istiadat
Karena masyarakat suatu daerah terdiri dari penduduk asli dan pendatang, maka adat istiadatnya pun beraneka macam.
3. Tingkat Pendidikan
Warga masyarakat ada yang lulusan Perguruan Tinggi, SLTA, SLTP, SD. Tetapi ada juga yang tidak sekolah. Akibatnya masih ada yang buta huruf.
4. Macam - Macam Jenis Pekerjaan
Ada orang yang bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, pedagang, pelaut, petani, buruh pabrik, pemulung. Tetapi ada juga yang pengangguran.
D. Pentingnya Menjaga Persatuan dalam Keberagaman
Kamu sudah mempelajari beberapa bentuk keragaman bangsa Indonesia. Dalam keadaan serba beragam itu, kita harus menjaga persatuan. Mengapa persatuan penting bagi bangsa kita? Mari kita memulai membahasnya dengan kegiatan berikut!


Kamu pernah menonton lomba panjat pinang, bukan? Lomba tersebut biasa diadakan pada perayaan HUT Kemerdekaan RI. Kita bisa belajar arti persatuan dari lomba panjat pinang. Apa hikmah yang dapat kita petik? Berikut ini uraiannya. Peserta lomba akan mendapatkan hadiah jika bisa mencapai puncak. Namun, untuk mencapainya tidak mudah. Batang pinang sangat licin karena dilumuri minyak oli.
Peserta harus berjuang mati - matian untuk mendapatkan hadiah. Ini berarti untuk mencapai tujuan diperlukan perjuangan. Peserta lomba dibagi dalam beberapa kelompok. Anggota kelompok belum tentu dari golongan yang sama. Mungkin suku, agama, pekerjaan, dan RT mereka berbeda - beda. Tapi tujuan mereka sama, mencapai puncak dan mendapatkan hadiah. Bangsa Indonesia juga demikian. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa. Namun, bangsa Indonesia mempunyai tujuan yang sama. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat adil dan makmur. Kelompok mana yang bisa memenangkan lomba panjat pinang? Biasanya kelompok yang bersatu dan bekerja sama. Mereka bersatu untuk mencapai puncak dan mendapatkan hadiah. Mereka bekerja sama dan mengatur peran. Dengan cara tersebut kelompok bisa mencapai puncak. Dari sana kita bisa mengerti arti penting persatuan. Dengan persatuan kita bisa kuat. Dengan persatuan dan kerja sama kita bisa mencapai tujuan. Ini sesuai dengan peribahasa “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.” Bangsa Indonesia juga bisa kuat dan jaya jika bersatu. Namun jika tidak bersatu, kita akan lemah. “Bhinneka Tunggal Ika”. Ingat semboyan itu?
Kita bisa menemukan semboyan itu di kaki burung Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara kita. Apa arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika? Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda - beda tetapi tetap satu. Mengapa semboyan itu dipilih oleh para pendiri negara kita? Semboyan itu sesuai dengan keadaan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia dari berbagai suku bangsa. Akan tetapi, bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan.
E. Menghargai Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Dalam Hidup Bermasyarakat
Seperti yang sudah kamu pelajari, masyarakat Indonesia sangat beragam. Ada banyak suku, bangsa, bahasa, adat istiadat, dan kesenian di Indonesia. Apakah karena perbedaan - perbedaan itu kita harus saling bermusuhan? Bagaimana seharusnya kita menyikapi semua bentuk keanekaragaman ini? Masih ingat lomba panjat pinang di depan. Apa yang terjadi jika kelompok yang ikut lomba tidak bersatu? Pasti mereka gagal mencapai tujuan, yakni kemenangan. Hadiah pasti tidak mereka terima. Sebagai bangsa yang beragam, kita juga harus bersatu. Dengan bersatu kita bisa mencapai tujuan. Tujuan yang ingin kita capai adalah masyarakat adil dan makmur. Kita ingin mencapai kesejahteraan hidup secara bersama. Bagaimana kita bisa bersatu sementara kita berbeda - beda? Kita bisa bersatu kalau kita saling menghargai. Kita juga harus berani menerima perbedaan. Bagaimana cara menghargai keragaman suku bangsa dan budaya? Caranya antara lain sebagai berikut.

  • Menerima dan menghargai suku, agama, budaya, dan adat istiadat orang lain.

  • Ikut memelihara, melestarikan, dan mengembangkan tradisi dan budaya yang ada dalam masyarakat.
  • Melakukan dialog antarsuku, agama, dan golongan. Dialog ini dapat mengurangi rasa saling curiga dan permusuhan.
  • Tidak menganggap suku sendiri yang paling baik dan suku yang lain jelek.
  • Tidak meremehkan dan menghina adat istiadat, kebiasaan, dan hasil kesenian suku bangsa lain.
  • Menghormati suku, agama, budaya, dan adat istiadat orang lain.
  • Kalau menjadi pemimpin masyarakat, kita harus melindungi semua golongan yang ada dalam masyarakat.

Jumat, 01 Februari 2013

Ingatlah Selalu

Disaat kamu ingin melepaskan seseorang

Iingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya
Disaat kamu mulai tidak menyukainya
Ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya
Disaat kamu mulai bosan dengannya
Ingatlah selalu saat terindah bersamanya
Disaat kamu ingin menduakannya
Ingatlah saat dia jujur padamu
Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu
Tidak mudah mencari yang hilang
Tidak mudah mencari impian
Namun yang lebih susah mempertahankan yang ada
Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga
Hidup bagaikan mimpi seindah apapun
Begitu sadar semuanya  sirna tak berbekas

RESEP KUE COKLAT

Chocolate Cake IV

Chocolate Cake IV Recipe
PAM Original No-Stick Cooking Spray
  • CRISCO Vegetable Shortening
  • 1/2 (4-ounce) semisweet chocolate baking bar, chopped
  • 1/2 (4-ounce) bittersweet chocolate baking bar, chopped
  • 1/2 cup butter, softened
  • 2 cups firmly packed DOMINO Light Brown Sugar
  • 3 large eggs
    Click to see savings
  • 2 teaspoons vanilla extract 
    Click to see savings
  • 2 1/4 cups cake flour
  • 2 teaspoons baking soda
  • 1/2 teaspoon salt
  • 1/4 teaspoon ground cinnamon
  • 1/2 cup buttermilk
  • 1 cup boiling water
    Click to see savings
  • Coffee Liqueur Ganache Icing
  • Mocha-Chocolate Cream Filling
  • Garnish: dark chocolate curls $
    Click to see savings

Preparation

  1. 1. Coat 3 (8-inch) round cake pans with cooking spray. Line bottoms of pans with wax paper; grease wax paper with shortening, and set aside.
  2. 2. Melt chocolates in a small saucepan over low heat, stirring until smooth.
  3. 3. Beat butter at medium speed with an electric mixer until creamy. Gradually add sugar, beating until light and fluffy. Add eggs, 1 at a time, beating just until yellow disappears after each addition. Stir in melted chocolate and vanilla.
  4. 4. Sift together cake flour and next 3 ingredients; add to butter mixture alternately with buttermilk, beginning and ending with flour mixture. Beat at low speed just until blended. Stir in 1 cup boiling water. Pour batter evenly into prepared pans.
  5. 5. Bake at 350° for 28 to 30 minutes or until a wooden pick inserted in center comes out clean. Cool in pans on wire racks 10 minutes; remove from pans, and cool completely on wire racks.
  6. 6. Place 1 cake layer on a serving plate; spread top with 4 tablespoons Coffee Liqueur Ganache Icing. Spread half of Mocha-Chocolate Cream Filling evenly over ganache on cake layer. Top with second cake layer; spread top with 4 tablespoons Coffee Liqueur Ganache Icing and remaining Mocha-Chocolate Cream Filling. Top with remaining cake layer. Spread remaining Coffee Liqueur Ganache Icing on top and sides of cake. Garnish, if desired.
sumber : http://www.myrecipes.com/recipe/chocolate-cake-iv-10000001110246/

EKOSISTEM


.PENGERTIAN EKOSISTEM
Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik atau interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Selain itu ekosistem merupakan tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi.
            Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua macam, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup, sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati. Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya.

SATUAN-SATUAN MAKHLUK HIDUP PENYUSUN EKOSISTEM
                Di dalam sebuah ekosistem juga terdapat satuan-satuan makhluk hidup yang meliputi individu,populasi,komunitas da biosfer.
Bagian-bagian satuan makhluk hidup penyusun ekosistem yaitu;

a. Individu
Istilah individu berasal dari bahasa latin,yaitu in yang berarti tidak dan dividus yang berartidapat di bagi.Jadi individu adalah makhluk hidup yang berdiri sendiri yang secara fisiologis bersifat bebas atau tidak mempunyai hubungan dengan sesamanya.Individu juga disebut satuan makhluk hidup tunggal.

b.Populasi
Populasi berasal ari bahasa latin,yaitu populus yang berarti semua orang yang bertempat tinggal pada suatu tempat.Dalam ekosistem,populasi berarti kelompok makhluk hidup yang memiliki spesies sama (sejenis) dan menempati daerah tertentu.

c.Komunitas
Komunitas adalah berbagai jenis makhluk hidup yang terdapat di suatu daerah yang sama,misalnya halaman sekolah.

d. Biosfer
Biosfer adalaha semua ekosistem yang berada di permukaan bumi

KOMPONEN BIOTIK 
Komponen biotik merupakan bagian ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, ataupun makhluk hidup pengurai. Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem, komponen biotik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer (pengurai). 

 
Berdasarkan fungsinya, komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut
  
 a. Produsen 
Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya.
Semua tumbuhan berklorofil merupakan produsen karena dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis. Fotosintesis dapat terjadi dengan bantuan cahaya matahari. Hasil fotosintesis berupa gula yang kemudian dapat diurai menjadi lemak, protein, karbohidrat, dan vitamin yang merupakan sumber energi bagi makhluk hidup lainnya.  

b. Konsumen 
Konsumen merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai pemakan bahan organik atau energi yang dihasilkan oleh produsen yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Singkatnya, konsumen adalah pemakan.  Manusia, hewan, dan tumbuhan tak berklorofil merupakan konsumen karena tidak dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik sehingga manusia, hewan, dan tumbuhan tak berklorofil disebut konsumen. 

Dengan demikian, kehidupan konsumen sangat bergantung kepada produsen.  Konsumen dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu sebagai berikut.
1) Konsumen tingkat pertama (konsumen primer) merupakan konsumen yang memakan tumbuhan secara langsung, misalnya, hewan pemakan tumbuhan (herbivor), seperti zooplankton, ulat, belalang, tikus, sapi, kerbau, kambing, dan kuda.  
2) Konsumen tingkat kedua (konsumen sekunder) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat pertama, misalnya, burung pemakan ulat dan ular pemakan tikus. Biasanya adalah hewan pemakan daging (karnivora).  
3) Konsumen tingkat ketiga (konsumen tersier) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat kedua, misalnya, burung elang pemakan ular atau burung alap-alap pemakan burung pemakan ulat. 
4) Konsumen tingkat keempat (konsumen puncak) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat ketiga. Manusia sebagai pemakan tumbuhan dan daging (omnivora) berada pada tingkatan konsumen.  

c. Dekomposer (Pengurai) 
Pengurai atau dekomposer adalah organisme mikro yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar.Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu dan cacing tanah.

Sedangkan berdasarkan sumber makanan makhluk hidup, komponen biotik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

1 ) Makhluk Hidup Autotrof 
Makhluk hidup Autotrof merupakan makhluk hidup yang mampu membuat makanan sendiri dengan cara mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Makhluk hidup ini merupakan semua makhluk hidup yang mengandung klorofil sehingga dengan bantuan sinar matahari dapat melakukan fotosintesis. Contohnya, produsen atau tumbuhan hijau.  

2 ) Makhluk Hidup Heterotrof 
Makhluk hidup Heterotrof adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Makhluk hidup ini dapat memperoleh makanan dengan cara memakan makhluk hidup lain. Contohnya makhluk hidup herbivora, karnivora, dan omnivora.